Nasionalisme Gus Dur – Memanusiakan Manusia
![]() |
K.H. Abdurrahman Wahid (fajar.co.id) |
Nasionalisme Gus Dur – Memanusiakan Manusia - Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata
nasionalisme? Cinta tanah air? Cinta Indonesia? Cinta Nusantara? Itu semua
memiliki arti yang sepadan. Nasionalisme merupakan suatu pandangan bahwa negara/kelompok
adalah pedoman dengan segala falsafah, historis, dan pahlawannya, bahkan lebih
dari itu.
K.H. Abdurrahman Wahid (Presiden RI ke-empat)
adalah salah satu pribumi yang sampai saat ini -walaupun sudah sedha
(wafat) - masih dikenang jasa dan pemikirannya. Tokoh yang lebih kondang dengan
sebutan Gus Dur ialah representasi pribumi yang nasionalisme-nya dapat
dijadikan tauladan oleh seluruh pribumi di Indonesia.
Tokoh IPNU: Biografi Singkat KH. Tolchah Mansoer - Pendiri IPNU - Profesor NU Yang Terlupakan
20 bulan menjabat sebagai Presiden RI, Gus Dur
berangkat ke luar negeri sebanyak 80 kali. Artinya selama sebulan, beliau ke
luar negeri sebanyak 4 kali. Hal ini bukan dilakukannya karena mumpung
jadi presiden, melainkan karena tingkat nasionalisme-nya -bukan hanya cinta
Indonesia, melainkan sampai dengan dunia – yang sangat tinggi. Beliau ke luar
negeri atas nama kemanusiaan.
Gus Dur tidak memikirkan Indonesia saja,
melainkan dunia pun ia pikirkan. Puncak pemikirannya merupakan tujuan hidupnya,
yaitu melestarikan dan menjaga kemanusiaan. Gus Dur dengan kemanusiannya, di
Indonesia, karena melegalkan agama Konghucu sebagai agama resmi di Indonesia,
ia dijadikan sebagai “Bapak Konghucu”. Dalam segala aspek, dapat dibilang
setiap langkah Gus Dur berpijak pada kemanusiaan.
Menunggu Corona Hilang? Virus Usang Yang Tetap Menjadi Senjata Orang Pemalas
Ketika beliau akan dilengserkan dari
jabatannya, yakni presiden, sudah banyak rakyat Indonesia, khususnya Jawa Timur
siap untuk membela Gus Dur. Mereka siap bertempur melawan TNI. Tapi apa yang
dilakukan Gus Dur? Beliau malah menyuruh pulang seluruh pembelanya. Hal ini
tidak lain untuk menjaga persaudaraan dan kemanusiaan di Indonesia. Tidak perlu
mengucurkan darah jika hanya untuk sebuah jabatan presiden, kata Gus Dur.
Jikalau Gus Dur memberikan instruksi agar
pembela-pembelanya memerangi para TNI, maka Indonesia yang saat ini masih kita
pijak mungkin sudah hilang, jangankan tanahnya, kita pun tidak mungkin sebesar
ini. Kita sudah hilang karena pribumi Indonesia buta persaudaraan dan
kemanusiaan. Betapa visionernya Gus Dur. Allahummaghfirlahu warhamhu
wa’afihi wa’fu ’anhu.
0 Response to "Nasionalisme Gus Dur – Memanusiakan Manusia"
Post a Comment